Minggu, 03 Juni 2012

Kecewa

Malam ini duka

Sang rembulan mengasingkan diri dari ratapan malam



Kecewa



Cahayanya yang kala itu purnama

Dibalas dengan seruan angin



Jadi tak perlu kau bawa tangismu

Yang air matanya dusta

Aku bukan pangeranmu...!



Singkiran ratapan

Yang isinya kebohongan itu

Jauh dari telingaku



Aku muak dan aku benci ini..



Wajahmu yang rupawan

Menjadikan mu elok dan menawan

Tapi aku terlanjur luka, Bidadari..!



Sejak saat itu

Kubiarkan hati dipasung sunyi.

Tak Ingat Tak Tau

Tak Ingat Tak Tau


Rinduku selalu mengalirkan namamu

Namamu selalu detakkan jantungku

Sulit kubendung naluri itu

Selalu begitu, setiap waktu

Tapi, kau tak ingat dan tak tahu

Dan akhirnya akulah yang terpuruk dalam rasa itu

Rasa yang menggebu sejak dulu, dari masa lalu

Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu

Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku

Mengalir deras di aliran darahku

Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku

Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu

Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari

Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi

Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini

Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu

Bahwa disini ada satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu