Selasa, 21 Januari 2014

Mengapa Produsen Perlu Memperhatikan Perilaku Konsumen

Softskill
Mengapa Produsen Perlu Memperhatikan Perilaku Konsumen

Disusun oleh :
Eka Septiani
12211360
3EA06


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini sudah banyak berbagai macam jenis pesaing bisnis dibidang usaha masing-masing yang berlomba-lomba untuk mendapatkan kepuasan,keuntungan, serta konsumen bagi produsen masing-masing jenis usaha. Seorang produsen usaha biasanya dituntut untuk mengembangkan serta mempertahankan jenis usahanya sendiri dari para pesaing bisnis yang lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dan usaha bisnis yang sangat pesat dan ketat, produsen pada umumnya ingin mempertahankan para konsumen untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Para konsumen sendiri sangat mempengaruhi produsen dalam menentukan apakah produsen tersebut mampu bersaing dengan produsen lainnya di bidang bisnis atau tidak. Peran penting para konsumen itu sendiri biasanya ditandai dengan banyaknya para konsumen yang menikmati atau menyukai produk dari produsen tersebut.
Banyaknya jenis konsumen menjadikan penulis ingin mengetahui Mengapa Produsen Perlu Memperhatikan Perilaku Konsumen? Dalam makalah ini penulis ingin membahas tentang macam-macam perilaku konsumen, faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi perilaku konsumen, dll.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen itu sendiri?
2.      Apa tujuan serta manfaat dari perusahaan dalam mempelajari perilaku konsumen?
3.      Apakah peran dari prilaku seorang konsumen sangat berpengaruh terhadap penjualan suatu produk?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen.
2.      Mengetahui tujuan serta manfaat bagi perusahaan dalam mempelajari perilaku konsumen.
3.      Untuk mengetahui seberapa besar peran seorang konsumen terhadap penjualan produk.

1.1  Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk produsen :
Untuk membantu produsen dalam memahami setiap prilaku konsumen serta menjadikan sumber informasi bagi para produsen untuk meningkatkan jumlah penjualan produknya.
b.      Untuk penulis :
Dapat menambah wawasan penulis tentang pentingnya memahami prilaku konsumen bagi seorang produsen.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Pengertian perilaku konsumen menurut beberapa ahli :
a.       Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
b.      Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
c.       Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
d.      The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
Manfaat dari mempelajari perilaku konsumen yaitu :
1.      Produsen dapat mengambil keputusan yang lebih cermat atas dasar pertimbangan yang matang.
2.      Menurut Aaker siapa yang lebih mampu memahami keinginan konsumen dan menerjemahkan keinginan tersebut dalam bentuk produk atau jasa yang unggul akan memenangkan persaingan tersebut.
3.      Produsen dapat dengan tepat memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Konsumen
1.      Faktor Sosial
·         Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership groupterdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan professional, dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Maknes, 2003, pp. 203-204).
·         Pengaruh Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p. 204).
·         Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang disekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat. (Kotler, Amstrong, 2003, p.135).
2.      Faktor Personal
·         Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu. (Kotler, Amstrong, 2006, p. 137).
·         Gaya Hidup
Pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas social, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. (Kotler, Amstrong, 2006, p. 138).
·         Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensive, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p. 140). Tiap orang memiliki gambaran yang kompleks, dan perilaku sesorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut. (Kotler, Bowen, Maknes, 2002, p. 212).
 ·         Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Factor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 205-206).
·         Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. (Kotler, Kowen, Makens, 2003, p. 207).
1.      Faktor Psikologi
·         Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hirerarki, dari yang paling mendesak sampai yang tidak paling mendesak. Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti mnjadi sebuah motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p. 214).
·         Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan, informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p. 215).
·         Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama. (Schiffman, Kanuk, 2004, p. 207).
·         Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman. (Kotler, Amstrong, 2006, p. 144). Sedangkan attitude adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide. (Kotler, Amstrong, 2006, p. 145).
1.      Faktor Kebudayaan
·         Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). meskipun konsumen pada Negara yang berbeda mempunyai nilai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p. 202).
·         Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya. (Kotler, Amstrong, 2006, p. 132).
2.3 Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Tahap-tahap proses keputusan pembelian (Phillip KOtler, 2005:204) :
Ø  Pengenalan Masalah
Proses pembeli dimulai dari pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu dalam konsumen. Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban, apakah kebutuhan yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang mencari produk tertentu ini.
Ø  Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. Konsumen mungkin tidak berusaha untuk memperoleh informasi lebih lanjut atau sangat aktif mencari informasi sehubungan dengan kebutuhan itu.
Ø  Penilaian Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penelitian tentang beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya. Penilaian ini tidak dapat dipisahkan dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki oleh konsumen (waktu, ruang, informasi) maupunn resiko keliru dalam penilaian.

Ø  Keputusan Membeli
Setelah tahap-tahap awal tadi dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau tidak. Jika keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kualitas, harga, dan sebagainya. Untuk setiap pembelian ini, produsen perlu mengetahui jawaban atas pertanyaan yang menyangkut perilaku konsumen.
Ø  Perilaku Setelah Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Ada kemungkinan bahwa konsumen memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian seperti harga barang dianggap terlalu mahal, kualitas barang yang tidak sesuai dengan keinginan, dan sebagainya. Untuk mencapai suatu keharmonisan dan meminimumkan ketidakpuasan pembeli harus mengurangin keinginan-keinginan lain setelah pembelian, atau juga pembeli harus mengeluarkan waktu lebih banyak lagi untuk melakukan evaluasi sebelum membeli.

2.4 Faktor – Faktor Yang Memepengaruhi Pembelian
Terdapat empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian, yaitu:
1.      Motivasi (Motivation)
Merupakan suatu dorongan yang terdapat dalam diri seseorang guna mencapai suatu tujuan tertentu.
2.       Persepsi (Perception)
Merupakan hasil dari pemaknaan atau pandangan seseorang terhadap suatu kejadian yang dihadapinya berdasarkan pada informasi dan pengalamannya terhadap kejadian tersebut.
3.      Pembentukan Sikap (Attitude Formation)
Merupakan penilaian yang terdapat dalam diri seseorang, yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu hal.
4.       Integrasi (Integration)
Merupakan gabungan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon terhadap sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk, sebaliknya perasaan tidak suka akan membuat seseorang untuk tidak membeli suatu produk.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi yang pesat sangatlah berpengaruh terhadap perilaku konsumen saat ini. Banyak macam-macam perilaku konsumen yang ada sangat mempengaruhi terhadap pembelian suatu produk atau jasa yang dimiliki oleh produsen. Kualitas produk atau jasa serta harga sangat mempengaruhi prilaku konsumen untuk membeli produk yang dimiliki oleh produsen. Karakteristik setiap konsumen berbeda-beda, ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk yaitu faktor social, faktor personal, faktor psikologis, serta faktor kebudayaan.
Oleh karena itu seorang produsen harus selalu memperhatikan perilaku konsumen dalam strategi pemasaran untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dalam penjualan suatu produk. Dengan memahami dan memperhatikan perilaku konsumen, produsen dapat mengerti dan mengetahui apa yang sedang dibutuhkan seorang konsumen saat ini.

Daftar Pustaka