BERFIKIR
INDUKTIF
PENDAHULUAN
Penalaran
ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran deduktif dan induktif.
Dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme dan
penalaran induktif dengan empirisme. Secara rasional ilmu menyusun
pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu
memisahkan antara pengetahuan yang sesuai fakta dengan yang tidak. Karena itu
sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional yang
diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara.
Induksi
adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa
khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana
ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat
individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam
menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat
umum(filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005).
PEMBAHASAN
1.
Hipotesis dan Teori
Hipotesis
atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersofat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis
ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak
bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis,
peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/menciptakan suatu gejala.
Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen hipotesis yang telah teruji
kebenarannya disebut teori.
Pernyataan
hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, hanya
merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan
yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan
masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang
tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau
dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji
suatu teori. Untuk menguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang
diturunkan dari teori.
Agar
teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan
diukur dalam pernyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan kedalam
bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur.
1.
Generalisasi
Merupakan
penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
Generalisasi
dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Generalisasi
Sempurna/Tanpa Loncatan Induktif
Fakta
yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, baja memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan
memuai.
b. Generalisasi
Tidak Sempurna/Dengan Loncatan Induktif
Fakta yang digunakan belum mencerminkan
seluruh fenomena yang ada.
Contoh :
Setelah kita menyelidiki sebagian
bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong,
kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka
bergotong-royong.
2.
Analogi
Merupakan
penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi
biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari
persamaan yang ada di tiap bagiannya.
Tujuan
dari analogi :
-
Meramalkan kesamaan.
-
Mengelompokkan klasifikasi.
-
Mengungkapkan kekeliruan.
Contoh
:
Ronaldo
adalah pesepak bola
Ronaldo
berbakat main bola
Ronaldo
adalah pemain real Madrid
3.
Hubungan Kausal (Sebab-Akibat)
Merupakan
proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
Terdiri
dari 3 pola, yaitu :
§ Sebab
ke Akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai
akibat ke kesimpulan sebagai efek.
Contoh : Karena terjatuh di tangga, Key harus beristirahat
selama 6 bulan.
§ Akibat
ke Sebab
Dari
peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap penyebabnya.
Contoh
: Jari kelingking Doni patah karena memukul papan itu.
§ Akibat
ke Akibat
Dari
satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.
1. Induksi
dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis
pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan
untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang
singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan
tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan
grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi
ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah-langkah menyususn
eksposisi :
i.
Menentukan topik/tema.
ii.
Menetapkan tujuan.
iii.
Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
iv.
Menyususun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih.
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi.
Sumber :
Soal Berfikir Induktif :
1.
Cara
mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk
menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat
individual adalah pengertian dari…
a. Deduktif
b. Induktif
*
c. Penalaran
d. Inferensi
2.
Karena terjatuh dari tangga, Arif harus
beristirahat selama 3 bulan.
Contoh diatas termasuk hubungan…
a.
Sebab-akibat *
b.
Sebab-sebab
c.
Akibat-sebab
d.
Akibat-akibat
3.
i. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
ii. Menetapkan tujuan
iii. Menentukan topik atau tema
iv. Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
v. Mengembangkan kerangka menjadi karangan
eksposisi
Langkah-langkah dalam menyusun eksposisi
yang benar adalah…
a.
i-ii-iii-iv-v
b.
iii-ii-i-iv-v *
c.
i-iii-ii-iv-v
d.
iii-i-iv-ii-v
4.
Apa yg dimaksud dengan generalisasi…
a.
Penarikan
kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta.
b.
Proses
penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
c.
Penarikan
kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada. *
d.
Jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersofat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.
5.
Fakta
yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan adalah pengertian dari…
a. Generalisasi umum
b. Generalisasi khusus
c. Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi
sempurna *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar