Kamis, 20 Maret 2014

BERFIKIR INDUKTIF

BERFIKIR INDUKTIF

PENDAHULUAN

Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalaran deduktif dan induktif. Dimana lebih lanjut penalaran deduktif terkait dengan rasionalisme dan penalaran induktif dengan empirisme. Secara rasional ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai fakta dengan yang tidak. Karena itu sebelum teruji kebenarannya secara empiris semua penjelasan rasional yang diajukan statusnya hanyalah bersifat sementara.
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum(filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005).

PEMBAHASAN

1.      Hipotesis dan Teori

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersofat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan/menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk menguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
Agar teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam pernyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan kedalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur.

1.      Generalisasi
Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
Generalisasi dibagi menjadi 2, yaitu :
a.      Generalisasi Sempurna/Tanpa Loncatan Induktif
Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, baja memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.
b.      Generalisasi Tidak Sempurna/Dengan Loncatan Induktif
Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.
Contoh :
Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
2.      Analogi
Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya.
Tujuan dari analogi :
-          Meramalkan kesamaan.
-          Mengelompokkan klasifikasi.
-          Mengungkapkan kekeliruan.
Contoh :
Ronaldo adalah pesepak bola
Ronaldo berbakat main bola
Ronaldo adalah pemain real Madrid

3.      Hubungan Kausal (Sebab-Akibat)
Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
Terdiri dari 3 pola, yaitu :
§  Sebab ke Akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai efek.

Contoh : Karena terjatuh di tangga, Key harus beristirahat selama 6 bulan.
§  Akibat ke Sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap penyebabnya.
Contoh : Jari kelingking Doni patah karena memukul papan itu.
§  Akibat ke Akibat
Dari satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.
1.      Induksi dalam Metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah-langkah menyususn eksposisi :
                                i.            Menentukan topik/tema.
                              ii.            Menetapkan tujuan.
                            iii.            Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
                             iv.            Menyususun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih.
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Sumber :

Soal Berfikir Induktif :

1.       Cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual adalah pengertian dari…
a.      Deduktif
b.      Induktif *
c.       Penalaran
d.      Inferensi
2.       Karena terjatuh dari tangga, Arif harus beristirahat selama 3 bulan.
Contoh diatas termasuk hubungan…
a.       Sebab-akibat *
b.      Sebab-sebab
c.       Akibat-sebab
d.      Akibat-akibat
3.       i. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
ii. Menetapkan tujuan
iii. Menentukan topik atau tema
iv. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
v. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi
Langkah-langkah dalam menyusun eksposisi yang benar adalah…
a.       i-ii-iii-iv-v
b.      iii-ii-i-iv-v *
c.       i-iii-ii-iv-v
d.      iii-i-iv-ii-v
4.       Apa yg dimaksud dengan generalisasi…
a.       Penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta.
b.      Proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat.
c.       Penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada. *
d.      Jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersofat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
5.       Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan adalah pengertian dari…
a.      Generalisasi umum
b.      Generalisasi khusus
c.       Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi sempurna *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar