Kamis, 20 Maret 2014

PENALARAN

PENALARAN

PENDAHULUAN


Dalam membuat suatu karangan ilmiah banyak membahas fakta secara logis dan sistematik dengan tata bahasa yang baik dan benar. Berarti untuk menulis karangan ilmiah diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah. Oleh karena itu kita perlu memahami prinsip-prinsip yang berlaku  didalam proses penalaran ilmiah. Dengan mempelajari penalaran, akan memperoleh pengetahuan mengenai  definisi,kalimat efektif,paragraph, dan pengembangan karangan.Melalui proses penalaran,kita dapat sampai pada kesimpulan yang mungkin berupa asumsi,hipotesis,teori, atau keputusan lainnya. Dalam penalaran, proposisi dijadikan sebagai dasar penyimpulan yang disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan yang logis berdasarkan atas evidensi yang relevan. Dengan demikian, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Data atau fakta yang dinalarkan itu boleh benar dan boleh tidak. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk mencapai satu kesimpulan harus dalam bentuk kalimat pernyataan.   

2.      Proposisi
A.      Pengertian Proposisi
Proposisi adalah kalimat yang berisi pernyataan tentang hubungan antara fakta –fakta (subjek dan predikat). Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Namun proposisi juga dapat diartikan sebagai kalimat pernyataan tentang hubungan antara fakta-fakta yang dapat dinilai benar atau salah. Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat yang berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat digolongkan dalam proposisi. Hanya kalimat berita netral yang dapat disebut proposisi.

A.      Jenis-jenis proposisi
·         Berdasarkan bentuknya, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Proposisi Tunggal
Proposisi tunggal hanya mengandung satu pertanyaan.
Contoh : SEmua mahasiswa adalah agen perubahan.
2.      Proposisi Majemuk
Proposisi majemuk mengandung lebih dari satu pertanyaan.
Contoh : Semua mahasiswa adalah agen perubahan dan calon pemimpin.
·         Berdasarkan sifatnya, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.      Proposisi Kategorial
Proposisi kategorial adalah hubungan subjek dan predikat terjadi tanpa syarat.
Contoh : Sebagian binatang berkaki empat.
2.      Proposisi Kondisional
Proposisi Kondisional adalah hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan suatu syarat yang dapat diingat sebelum peristiwa berlangsung.
Proposisi Kondisional dibagi 2, yaitu :
a.      Proposisi Kondisional Hipotesis, yang terdiri anteseden (syarat) dan konsekuen (akibat).
Contoh : Kalau metodenya diubah (anteseden), maka hasilnya akan berbeda (konsekuen).
b.      Proposisi Kondisional Disjungtif, yaitu suatu alternate atau pilihan.
Contoh : Kita akan melanjutkan diskusi ini, atau bubar saja.
·         Berdasarkan kualitas, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
a.      Proposisi Positif
Proposisi positif adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara subjek dan predikat.
Contoh : Sebagian mahasiswa tidak melakukan KKN.
b.      Proposisi Negatif
Proposisi negative adalah proposisi yang menyatakan tidak ada hubungan antara subjek dan predikat.
Contoh : Sebagian orang jompo tidaklah pelupa.

·         Berdasarkan kuantitas, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
a.      Proposisi Universal
Proposisi universal adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjek.
Contoh : SEmua dokter adalah orang pintar.
b.      Proposi Khusus
Proposi khusus adalah proposi hanya membenarkan atau mengingkari sebagaian subjek.
Contoh : Sebagian mahasiswa gemar berolahraga.

A.      Bentuk-bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu proposisi kuantitas (umum dan khusus) dan proposisi kualitas (positif dan negatif) didapatkan empat macam proposisi, antara lain:
a.       Proposisi Umum Positif
Proposisi umum positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek yang disebut proposisi A.
b.      Proposisi Umum Negatif
Proposisi umum negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek yang disebut proposisi E.
c.       Proposisi Khusus Positif
Proposisi khusus positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek yang disebut proposisi I.
d.       Proposisi Khusus Negatif
      Proposisi khusus negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari sebagian subjek yang disebut proposisi O.

1.       Inferensi dan Implikasi
Inferensi
Inferensi  adalah  konklusi  logis  atau  implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar,  proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut inference  engine. Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge base  telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang cukup  akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap digunakan.

Implikasi
Implikasi artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
    Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.

1.      Cara Menguji Data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
  • -          Observasi
  • -          Kesaksian
  • -          Autoritas

5.Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi

6.Cara Menilai Autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
.

Soal-soal Penalaran :
Implikasi artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
    Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.

1.      Cara Menguji Data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
  • -          Observasi
  • -          Kesaksian
  • -          Autoritas

5.Cara Menguji Fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi

6.Cara Menilai Autoritas

Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan
.

Soal Penalaran :
 1.       Jenis-jenis proposisi berdasarkan bentuknya yaitu…
a.       Proposisi kategorial dan proposisi kondisional
b.      Proposisi tunggal dan proposisi majemuk *
c.       Proposisi positif dan proposisi negative
d.      Proposisi universal dan proposisi khusus
2.       Suatu proses berfikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan yang logis berdasarkan atas evidensi yang relevan, adalah pengertian dari…
a.      Karya ilmiah
b.      Proposisi
c.       Penalaran *
d.      Inferensi
3.       Salah satu contoh dari proposisi kategorial adalah…
a.       Sebagian binatang berkaki empat *
b.      Semua dokter adalah orang pintar
c.       Sebagian mahasiswa ada yang tidak mengikuti KKN
d.      Semua mahasiswa adalah agen perubahan
4.       Beberapa cara yang digunakan untuk menguji data adalah…
a.       Observasi
b.      Kesaksian
c.       Autoritas
d.      Jawaban A,B, dan C benar *
5.       Hubungan subjek dan predikat terjadi tanpa syarat adalah pengertian dari proposisi…
a.      Tunggal
b.      Kategorial *
c.       Universal
d.      Kondisional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar