PENALARAN
PENDAHULUAN
Dalam
membuat suatu karangan ilmiah banyak membahas fakta secara logis dan sistematik
dengan tata bahasa yang baik dan benar. Berarti untuk menulis karangan ilmiah
diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah. Oleh karena itu kita perlu memahami
prinsip-prinsip yang berlaku didalam proses penalaran ilmiah. Dengan
mempelajari penalaran, akan memperoleh pengetahuan
mengenai definisi,kalimat efektif,paragraph, dan pengembangan
karangan.Melalui proses penalaran,kita dapat sampai pada kesimpulan yang
mungkin berupa asumsi,hipotesis,teori, atau keputusan lainnya. Dalam penalaran, proposisi dijadikan sebagai dasar
penyimpulan yang disebut dengan premis(antesedens) dan
hasil kesimpulannya disebut konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi
disebut konsekuensi.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penalaran
Penalaran
adalah suatu proses berfikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan yang logis berdasarkan atas
evidensi yang relevan. Dengan demikian, penalaran adalah proses penafsiran
fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Data atau fakta yang dinalarkan
itu boleh benar dan boleh tidak. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran
untuk mencapai satu kesimpulan harus dalam bentuk kalimat
pernyataan.
2. Proposisi
A. Pengertian Proposisi
Proposisi
adalah kalimat yang berisi pernyataan tentang hubungan antara fakta –fakta
(subjek dan predikat). Term adalah kata atau kelompok kata yang dapat dijadikan
subjek atau predikat dalam sebuah kalimat proposisi. Namun proposisi juga dapat
diartikan sebagai kalimat pernyataan tentang hubungan antara fakta-fakta yang
dapat dinilai benar atau salah. Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat
yang berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat digolongkan dalam proposisi.
Hanya kalimat berita netral yang dapat disebut proposisi.
A. Jenis-jenis proposisi
·
Berdasarkan
bentuknya, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Proposisi Tunggal
Proposisi
tunggal hanya mengandung satu pertanyaan.
Contoh
: SEmua mahasiswa adalah agen perubahan.
2. Proposisi Majemuk
Proposisi
majemuk mengandung lebih dari satu pertanyaan.
Contoh
: Semua mahasiswa adalah agen perubahan dan calon pemimpin.
·
Berdasarkan
sifatnya, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Proposisi Kategorial
Proposisi
kategorial adalah hubungan subjek dan predikat terjadi tanpa syarat.
Contoh
: Sebagian binatang berkaki empat.
2. Proposisi Kondisional
Proposisi Kondisional
adalah hubungan antara subjek dan predikat terjadi dengan suatu syarat yang
dapat diingat sebelum peristiwa berlangsung.
Proposisi
Kondisional dibagi 2, yaitu :
a. Proposisi Kondisional Hipotesis, yang
terdiri anteseden (syarat) dan konsekuen (akibat).
Contoh
: Kalau metodenya diubah (anteseden), maka hasilnya akan berbeda (konsekuen).
b. Proposisi Kondisional Disjungtif,
yaitu suatu alternate atau pilihan.
Contoh
: Kita akan melanjutkan diskusi ini, atau bubar saja.
·
Berdasarkan
kualitas, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Proposisi Positif
Proposisi
positif adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara
subjek dan predikat.
Contoh
: Sebagian mahasiswa tidak melakukan KKN.
b. Proposisi Negatif
Proposisi
negative adalah proposisi yang menyatakan tidak ada hubungan antara subjek dan
predikat.
Contoh :
Sebagian orang jompo tidaklah pelupa.
·
Berdasarkan
kuantitas, proposisi dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Proposisi Universal
Proposisi
universal adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian
subjek.
Contoh
: SEmua dokter adalah orang pintar.
b. Proposi Khusus
Proposi
khusus adalah proposi hanya membenarkan atau mengingkari sebagaian subjek.
Contoh
: Sebagian mahasiswa gemar berolahraga.
A. Bentuk-bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu proposisi kuantitas (umum dan
khusus) dan proposisi kualitas (positif dan negatif) didapatkan empat macam
proposisi, antara lain:
a.
Proposisi Umum Positif
Proposisi umum positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan
keseluruhan subjek yang disebut proposisi A.
b.
Proposisi Umum Negatif
Proposisi umum negatif adalah proposisi yang predikatnya mengingkari
keseluruhan subjek yang disebut proposisi E.
c.
Proposisi Khusus Positif
Proposisi khusus positif adalah proposisi yang predikatnya membenarkan
sebagian subjek yang disebut proposisi I.
d.
Proposisi Khusus Negatif
Proposisi khusus negatif adalah proposisi yang
predikatnya mengingkari sebagian subjek yang disebut proposisi O.
1. Inferensi dan Implikasi
Inferensi
Inferensi adalah konklusi logis atau implikasi
berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar, proses
inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut inference engine.
Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge base telah
lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang
cukup akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap
digunakan.
Implikasi
Implikasi
artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya
implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu
peristiwa hukum yang terjadi.
Bahasa
hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah
EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang
tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
1.
Cara
Menguji Data
Data dan informasi
yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu
diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang
merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara
yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
- - Observasi
- - Kesaksian
- - Autoritas
5.Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita
peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut
baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa
semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus
mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat
digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
1. Konsistensi
2. Koherensi
6.Cara
Menilai Autoritas
Seorang
penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari
tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan
pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian
atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan.
Soal-soal Penalaran :
Implikasi
artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya
implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu
peristiwa hukum yang terjadi.
Bahasa
hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah
EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang
tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
1.
Cara
Menguji Data
Data dan informasi
yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu
diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang
merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara
yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
- - Observasi
- - Kesaksian
- - Autoritas
5.Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita
peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut
baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa
semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus
mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat
digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi
1. Konsistensi
2. Koherensi
6.Cara
Menilai Autoritas
Seorang
penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari
tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan
pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian
atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan.
Soal Penalaran :
1.
Jenis-jenis proposisi berdasarkan bentuknya
yaitu…
a.
Proposisi kategorial dan proposisi kondisional
b.
Proposisi tunggal dan proposisi majemuk *
c.
Proposisi positif dan proposisi negative
d.
Proposisi universal dan proposisi khusus
2.
Suatu
proses berfikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada
sehingga sampai pada suatu kesimpulan yang logis berdasarkan atas evidensi yang
relevan, adalah pengertian dari…
a. Karya ilmiah
b. Proposisi
c. Penalaran *
d. Inferensi
3.
Salah satu contoh dari proposisi kategorial
adalah…
a.
Sebagian binatang berkaki empat *
b.
Semua dokter adalah orang pintar
c.
Sebagian mahasiswa ada yang tidak mengikuti KKN
d.
Semua mahasiswa adalah agen perubahan
4.
Beberapa cara yang digunakan untuk menguji data
adalah…
a.
Observasi
b.
Kesaksian
c.
Autoritas
d.
Jawaban A,B, dan C benar *
5.
Hubungan subjek dan predikat terjadi tanpa
syarat adalah pengertian dari proposisi…
a. Tunggal
b. Kategorial
*
c. Universal
d. Kondisional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar